Yah 2020 dah (mau) abis
2020 sudah tinggal beberapa minggu lagi. Kondisi seluruh dunia masih tidak stabil. Pertumbuhan ekonomi minus, beberapa outlet supermarket tutup, pengusaha memotong pengeluaran di sana-sini, usaha-usaha kecil megap-megap, dan keresahan terlihat di berbagai sudut dunia. Dalam selimut gelap Corona ada setitik harapan yang terlihat menyibak tabir kemelut yang melanda dunia ini. Meskipun angka kenaikan kasus masih tinggi dan beberapa bagian dunia masih menerapkan lockdown, sejumlah organisasi telah memelopori pembuatan vaksin.
Ngapain aja tahun ini?
Jadi tidak banyak yang terjadi tahun ini. Sebagian besar hanya daily routine biasa. Syukur hidup saya tidak terpengaruh secara signifikan selama masa pandemi ini. Kerjaan di kantor tetap seperti biasa. Hanya saja hubungan ke customer jadi jarang secara tatap muka. Situasi kantor normal, beban kerja di Jakarta juga seperti biasa. Ada info memang ada penundaan pembayaran ke rekanan kantor. THR tahun ini juga dipotong 50% tapi gaji bulanan masih normal. Sejauh ini tidak pernah terdengar staff kantor yang terpapar. Tahun ini kantor pindah dari Surabaya ke Sidoarjo. Bulan September lalu proses pindahan. Ini juga salah satu penghematan yang dilakukan perusahaan. Lokasi kantor lama di gedung perkantoran, biaya sewanya lumayan mahal belum lagi biaya parkir motor mobil dan lain-lain. Lokasi kantor baru di perumahan, tidak jauh dari pintu tol Sidoarjo. Dulu perjalanan ke kantor dari rumah sekitar 30 menit, sekarang bisa sampai 1 jam tergantung seberapa macet situasi jalan. Keduanya sama-sama ditempuh dengan sepeda motor. Nglajo nih sekarang, jarak dari rumah ke kantor ada sekitar 20 km. Di kantor lama dulu sering pulang terakhir karena dekat dari rumah. Sekarang pasti pulang duluan. Waktu kantor masih di Surabaya, cari makan siang sering di pujasera yang di basement. Harganya lebih mahal dibandingkan dengan warung di pinggir jalan. Di sekitar kantor baru ada beberapa penjual makanan yang harganya lebih murah daripada di pujasera. Dulu bensin Rp 15.000,- bisa dipakai sampai seminggu. Sekarang cuma 3-4 hari saja. Perjalanan Surabaya-Sidoarjo ga separah Bekasi-Jakarta dulu.
Semenjak 4 bulan terakhir beberapa waktu saya isi dengan merakit PC. Hampir semua kisah tertuang di entri blog. Memang tidak semulus yang dibayangkan. Banyak yang harus dipikirkan, dipertimbangkan. Seru juga sih karna bisa tambah ilmu dan pengalaman ngerakit PC. Rencananya dulu ngerakit PC di tahun depan. Namun keinginan sudah tidak bisa dibendung lagi. Sampai hari ini PC sudah terakit dan berfungsi. Aksesoris seperti mouse dan keyboard sudah ada, tinggal beli monitor. Tahun depan sudah dipakai buat sehari-hari. Emang sih di masa-masa seperti ini banyak yang mengatakan untuk berhemat. Dompet juga sedang dimonitor soalnya ada sumber lain yang ikut mengisi. But I dont care. I want a PC now so I'll build one.
Life is (should) never flat
Hidup cuma sekali, kita tumbuh berkembang kemudian mati. Perjalanan dengan akhir yang tak diketahui. Hidup tidak selalu gampang, kita gagal terhenti kemudian bangkit lagi. Roda kehidupan terus berputar. Tak jarang kesedihan menggerus semangat. That is life. Hidup tak kan terasa hidup tanpa merasakan mati. Kehidupan yang datar memang nikmat. Penuh kepastian, tiada keraguan, setiap langkah diambil dengan mantap. Tapi ingatkah dengan rasa syukur bila hidup dengan demikian?
Setiap sikap kita ada konsekuensinya. Pertanggungjawaban dari apa yang dilakukan. Konsekuensi akan menghantui mereka yang tidak siap menghadapi. Silakan berlari atau lempar ke yang lain. Pada akhirnya nanti jawaban kitalah yang akan menentukan kemana kita akan pergi. Memang tidak semuanya manis. Menyesal atau belajarlah dari konsekuensi. Karena kita akan dinilai dengan takaran masing-masing.
So, treat yourself. Be thankful with life, either it's flat or bumpy. Tahun ini telah saya jalani dengan baik. Semoga tahun depan ada cerita lain yang bisa ku tulis.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar