21 Juli 2020

Lubang di Dalam Hati

What is going on?
Tahun 2020 sudah sampai di bulan Juli. Things are getting worse since March. Situasi pandemi yang terjadi di seluruh dunia sudah merambah ke berbagai macam bidang. Selain bidang kesehatan, bidang ekonomi menjadi salah satu yang terdampak keras. Di kantor sempat beredar email yang menceritakan situasi perusahaan-perusahaan dunia. Berikut cuplikan emailnya:

  • Perusahaan Persewaan Mobil terbesar dunia (Hertz), Urutan 335 dari 500 daftar Fortune, ber-aset USD24.6Milyar atau Rp344Trilyun, 22 Mei 2020 bangkrut. 38000 karyawannya kehilangan kerja.
  • Pabrik mobil terbesar nomor 2 Jepang, Nissan, mengeluh kepada Reuter, situasinya merinding dan sangat menyakitkan. Nissan harus amputasi atau mati! Juli depan, Nissan akan memangkas 12500 pos-pekerjaan pada 14 pabriknya di seluruh dunia (Inggris, Spanyol, Mexiko, Jepang, India dan Indonesia). Ribuan karyawan tercampakkan. 1 pos-pekerjaan terdiri atas 2-3 shifts, ditambah rantai terkait. Sedikitnya 2 pabrik akan segera ditutup permanen. Kapak-pemenggal diduga akan menebas Kantor Pusat Nissan di Tennessee (Amerika Utara) dan Jenewa (Swiss).
  • Perusahaan Angkutan terbesar dunia (Comcar) bangkrut berdasarkan Chapter 11 pada 17 Mei 2020. Ada 4000 armada truk-nya, 2000 flat-beds, 1665 traktors dan banyak lainnya.
  • Jaringan Pengecer Tertua (JC Penny) di puncak kejayaannya dengan 1100 toko/gerai dan omzet Rp250Trilyun bangkrut 15 Mei 2020. 150ribu lebih orang kehilangan pekerjaan
  • Investor terbesar dunia (Warren Buffet) dengan kekayaan bersih Rp1236Trilyun Rupiah kehilangan lebih dari separuh kekayaannya dalam 2 bulan terakhir. Gelombang kebangkrutan mengancam.
  • Korporat investasi terbesar dunia (BlackRock) yang mengelola aset USD7.4Trilyun (Rp103600Trilyun Rupiah = 50x APBN-RI), menentukan nasib ribuan perusahaan/industri di seluruh dunia, memberikan signal ancaman bencana ekonomi, jika terjadi respons kebijakan yang salah.
  • Corona 2020 telah membabat sumber hidup banyak orang di dunia penerbangan yang glamour:
    • Emirates Airlines, maskapai penerbangan jarak jauh terbesar dunia, memecat 1/3 tenaga kerjanya, yang terdiri atas 4300 pilot dan 22ribu awak kabin.
    • Air Canada memecat 5300 tenaga kerjanya.
    • Air New Zealand memecat 3500 tenaga kerjanya.
    • Norwegian Air memecat 7300 karyawan atau 50% tenaga kerjanya.
    • Scandinavian Airlines memecat 10ribu karyawan atau 90% tenaga kerjanya.
    • Boeing sudah memecat 6770 di bulan April dan masih akan berlanjut.
    • Flight Centre, Biro Perjalanan Terbesar Australia, memecat 1/3 dari 20ribu tenaga kerjanya.
    • Biro Wisata Transat AT (Canadian Airlines) memecat 3600 karyawan atau 70% tenaga kerjanya.
  • 120ribu pekerjaan hilang bagi pekerja film, teknisi dan posisi kru lainnya, yang tergabung dalam Aliansi Internasional Pekerja Panggung Teater (IATSE).
  • Ratusan ribu, bahkan jutaan pekerja hotel, restoran dan bank sudah menambah barisan penganggur dan masih akan terus berlangsung.
  • 24 Mei 2020 Disnaker Kabupaten Tangerang mengatakan 10 perusahaan di daerahnya gulung tikar dan mem-PHK ribuan karyawan, termasuk 4985 pekerja di pabrik Nike. Di Bekasi diberitakan oleh Apindo 8 April 2020, ada 6000 usaha terancam bangkrut. Di Sumatera Barat 2500 karyawan hotel dirumahkan. Ribuan usaha akan menyusul bangkrut kehabisan cashflow di bulan Juli 2020 akibat corona.
  • Halliburton di bulan April telah memecat 3500 karyawannya. Dan masih akan terus dipangkas, sehingga drastis mengurangi 55ribu tenaga kerja global, setelah nilai saham Halliburton jatuh -68% dibandingkan tahun lalu.
  • Konsultan Manajemen Internasional, Arthur D Little melaporkan, 135 juta pekerjaan akan hilang di India. 120 juta orang di India akan terdesak ke dalam kemiskinan parah yang mengerikan.

Di kantor sekarang semakin diperketat, mulai jam kerja sampai pengeluaran. Di Indonesia sendiri jumlah kasus masih mengalami kenaikan. Bencana belalang juga menyerang di beberapa bagian Asia. Santer terdengar kabar tentang virus flu babi baru yang berpotensi menjadi pandemi. So, what is going on? The world is in a mess right now. Semoga ini tidak terjadi sampai akhir tahun. 
 
Keinginan vs Kebutuhan
Berikut ini diambil dari KBBI online:









Keinginan adalah hal-hal yang apabila tidak dipenuhi maka tidak akan mengganggu hal-hal lain. Dan sebaliknya, kebutuhan adalah hal-hal yang apabila tidak dipenuhi maka akan mengganggu hal-hal lain. Dua istilah ini berkaitan satu sama lain. Keinginan bisa dikatakan juga sebagai rencana, karena seperti angan-angan atau harapan yang bisa saja tidak terjadi. Setiap orang bisa dan boleh merencanakan sesuatu, tetapi tidak selalu bisa berjalan sesuai yang direncanakan. Agar rencana bisa terlaksana, perlu ada persiapan. Apabila persiapan sudah matang maka rencana atau keinginan bisa menjadi kebutuhan. Karena menjadi kebutuhan, maka harus dipenuhi. Tetapi tidak bisa dikatakan keinginan sama dengan kebutuhan. Setiap orang boleh mempunyai rencana/keinginan tetapi untuk merealisasikan rencana tersebut bukanlah suatu hal yang mudah. Keinginan bisa menjadi kebutuhan jika dan hanya jika ada persiapan untuk merealisasikan keinginan tersebut. 

Lubang di dalam hati
Frasa ini sudah sangat terkenal dan sering digunakan di berbagai karya manusia. Frasa ini menggambarkan hasrat, nafsu, rasa lapar dan haus manusia secara fisik dan non-fisik. Di sinilah kita letakkan keinginan dan kebutuhan manusiawi kita. This particular cavity drives human being to pursue their apex self. It is used to measure us on how content we are in this life.

Semua orang PASTI memiliki lubang ini. Dengan ukuran yang berbeda-beda. Selain itu setiap orang juga punya cara mengisi yang tentu sesuai dengan kemauan masing-masing. Mengisi lubang ini bisa memberikan rasa bahagia, kelegaan, kepuasan, kesuksesan, dan lain sebagainya. Perasaan ini dapat memberikan energi positif bagi manusia. Dimana energi positif ini bisa menjadi sumber untuk melanjutkan kehidupan. Memberikan semangat bagi yang lesu.  

Sepenggal hidup
Umur saya 26 tahun, lubang di hati saya terus mengalami perubahan seiring waktu berjalan. Waktu masih belum bisa bicara, cuma lapar, ingin buang air. Mulai bisa bicara bisa minta ini itu. Dari makanan sampai mainan, nothing out of ordinary. Saat remaja, banyak ikut kegiatan di sekolah, gereja, ikut les. My heart was filled with tons of joy as a teenager. Punya banyak teman, kenal berbagai macam remaja dari daerah lain. Tiada aktivitas monoton, setiap hari pasti ada petualangan yang memberikan rasa puas sehingga setiap malam bisa istirahat dan bersemangat untuk memulai lagi esok hari. Ga ada rasa lelah atau bosan. 

Beranjak dewasa mulai tinggal jauh dari kampung halaman. Walaupun jauh dari orang tua, tapi masih tinggal dengan saudara. Karena jauh dari kampung halaman, jumlah teman juga berubah. Teman semasa SMA tidak sebanyak watu SMP. But still, my heart was never short of joy. These friends taught me how to have joy in expense of time. Mulai suka jalan ke luar kota semenjak SMA. Walaupun hanya 2-3 jam perjalanan dengan sepeda motor, pengalaman ini tak akan pernah dilupakan. Karena setiap perjalanan ada cerita tersendiri yang berharga. These experiences are my most treasured memories. My spirit was unperishable. And I met my first girlfriend. Dan memang dicintai seseorang yang sama sekali tidak memiliki hubungan darah adalah sesuatu banget. 



As a college student I started to fill my heart with a sense of accomplishment side by side with joy. Masa perkuliahan setiap hari ada perasaan puas atas apa yang dilakukan/dicapai setiap hari. Lingkaran pertemanan semakin sempit. Saat SD selalu disampaikan untuk tidak pilih kasih dalam berteman. Hal ini memang positif bagi anak-anak yang belum mengenal dunia secara komprehensif. Dunia secara utuh adalah kompleks. Memilih teman adalah poin penting saat dewasa. We can't please everyone. Semua orang tidak bisa disukai. Yes this is a form of hate, but this is necessary in order to grow and develop our self. Dan setelah lulus dan masuk dunia kerja, sudah ada entri yang membahas tentang ini.

Sedikit cerita tentang almarhum Om Cak. Om Cak menikah sejak saya masih TK/awal-awal masuk SD. Sampai wafat tidak dikaruniai keturunan. His heart was filled with joy even without children. Memang kehidupan rumah tangga tidak selalu mulus. Pasti ada cek-cok, perselisihan, beda pendapat. Tapi pernikahan katolik hanya boleh cerai mati. Harus ditemukan jalan damai.
Cahaya kebahagiaan nampak meredup di tahun 2010/2011, saat Om Cak divonis menderita kanker. Saat masih mengidap kanker pun tak menyurutkan Om Cak dalam mencari kebahagiaan. Lewat pekerjaan, hobi, jalan-jalan. Terbukti bahwa kanker ini bukan apa-apa bagi Om Cak. Namun Tuhan berkehendak memberikan penghargaan bagi perjuangan Om Cak di tahun 2019.



Waktu awal-awal masuk kerja sempat numpang tinggal di rumah Bekasi. Selama tinggal serumah dengan Om Cak, ada beberapa hal menarik. My first impression is Om Cak's house is full of stuff. Ada banyak benda-benda dan souvenir yang mengisi etalase rumah Om Cak. Mungkin dengan adanya barang-barang ini bisa memberikan rasa bahagia. Om Cak juga sempat punya anak angkat yang merupakan yatim piatu dari saudara istrinya. Cara mendidiknya berbeda dengan yang saya alami. Seharusnya dia masih SMP saat saya tinggal disana. Meskipun begitu hal ini merupakan bagian dari kebahagiaan mereka. 
Kondisi Om Cak tidak pernah stabil dalam jangka panjang. Saat merasa prima Om Cak selalu mencoba untuk melakukan hal-hal yang diinginkan. Padahal sebenarnya dinilai tidak mendukung pemulihan oleh orang-orang sekitar Om Cak. Beberapa orang menganggap bahwa Om Cak tidak menjaga kondisinya. Tapi mereka hanya peduli pada kesehatan raga Om Cak untuk melanjutkan hidup. Om Cak sebenarnya merasakan ada penderitaan dan kesedihan selama mengidap kanker. Sudah berobat kemana-mana tak kunjung selesai. Dari sisi ini saya mendukung Om Cak agar bisa bahagia, walaupun akibatnya proses pemulihan kesehatan raga tidak maksimal. But at least he had joy until the end. 
Keluarga inti saya memang jarang sekali berkunjung ke rumah Om Cak, namun pengalaman saya tinggal bersama Om Cak memberikan sedikit pengertian tentang kehidupan Om Cak. 

End
SO, sudahkah Anda mengisi lubang di hati Anda?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar