Sebelum Berangkat
It was that time of the year again. Sudah tiba waktunya untuk Half Year Meeting di kantor Jakarta. You heard it right. A meeting amidst pandemic! Beberapa hari sebelum keberangkatan semua ngobrol soal moda transportasi yang digunakan. Dipikirkan juga bagaimana akses masuk dan keluar Jakarta. Banyak opsi diletakkan di meja. Termasuk opsi untuk tidak berangkat ke Jakarta dan diganti dengan meeting online. Setelah diperhitungkan risiko dan biaya perjalanan, akhirnya diputuskan untuk tetap berangkat dengan memakai mobil kantor. 4 guys in a car with improper air circulation and no physical distancing sharing snack from the same pack. Sounds crazy right. But we did it anyway.
Berangkat
Tanggal 22 Juli 2020, waktu menunjukkan pukul 04.00 alarm berbunyi. Saya terbangun dan memulai hari dengan sedikit sarapan. It was gonna be a long day, so breakfast is important. Saya lanjut ke kamar mandi untuk cuci muka dan menyikat gigi. Kemudian mengecek kembali barang-barang yang dibawa. Jam 04.15 berangkat jemput rekan saya pak Sutadi, rumahnya di Sidoarjo. Sampai di rumah pak Sutadi dan menunggu beberapa menit lanjut berangkat ke titik temu yaitu rumah pak Sanyoto. Sampai di rumah pak Sanyoto pukul 05.30. Janjian berangkat pukul 06.00 tapi ternyata berangkat pukul 06.35 karena pak Doni agak terlambat datang. Setengah jam kemudian masih di Sidoarjo untuk sarapan. Saya hanya minum teh hangat saja tidak makan berat. Setelah selesai sarapan lanjut jalan lagi langsung masuk tol.
Sekitar jam 09.00 berhenti di rest area Saradan. Buang air dan ganti sopir. Sekitar jam 10.00 masuk Jawa Tengah. Saya tidur selama perjalanan dan terbangun sudah di tol Solo/Sragen. Jam 10.50 sampai kota Semarang. Semua sudah mulai gelisah karena lapar. Beberapa snack yang dibawa hampir habis. Jam 12.40 belok keluar tol Brexit (Brebes Timur) langsung nyambung ke Pantura. Selama di jalur Pantura pada berdebat tentang mau makan siang dimana. Motherfuckers love fucking debates. Ketemu lokasi makan sekitar jam 13.15. Menu makanan seputar kambing muda. Dipilih sate, sop dan tongseng. Dengan minum teh poci dengan teko dan gelas dari tanah yang khas. Teh yang disajikan adalah teh biasa dengan gula batu. Dengan gula batu sebagai ganti gula pasir, memberikan rasa yang ringan dan sejuk di hari yang panas. Jam 14.05 kembali melanjutkan perjalanan, masuk tol lagi.
Sampai di rest area tol Cikampek sekitar jam 16.00. Istirahat sebentar dan buang air. Kira-kira 1 sampai 2 jam lagi sampai Jakarta. Masuk Jakarta lewat tol layang yang baru. Jam 17.05 keluar tol Rawamangun. Setengah jam kemudian sampai di hotel langsung check in. Sampai hotel langsung mandi dan bongkar pakaian. Jam 19.30 pada ngajak cari makan di dekat hotel. Makan nasi uduk sambelan kacang. Selesai makan malam kembali ke hotel dan istirahat tidur untuk mengakhiri hari itu.
Meeting
Half Year Meeting di kantor Jakarta berlangsung selama 2 hari. Tanggal 23-24 Juli 2020 meeting di kantor Jakarta membahas hasil dan evaluasi sampai tengah tahun. Setelah meeting hari kedua, diajak makan dengan rekan Jakarta. Sampai malam, padahal esok hari berangkat pagi-pagi benar.
Pulang
Tanggal 25 Juli 2020, saya bangun jam 03.00 lebih awal 15 menit dari alarm. I couldn't wait to get home. This return trip was longer than the first day. It was decided to make some stop. Habis bangun, cuci muka dan menyikat gigi. Lanjut packing dan siap-siap untuk check out. Mulai perjalanan jam 03.30 langsung masuk tol. Istirahat di tol Cipali sekitar jam 05.10. Istirahat dan buang air. Udara dingin dan kabut menyelimuti sepanjang perjalanan di tol. Karena arah perjalanan ini ke timur, maka mobil menghadap ke matahari terbit. Jam 07.30 keluar tol Pejagan. Sarapan tidak jauh dari gerbang tol. Sarapan kali ini dengan menu empal gentong dan teh poci.
Setelah selesai sarapan, sesuai rencana ingin mampir ke rumah pak Sanyoto di kota Kebumen. Jadi tidak masuk tol lagi tapi mengarah ke selatan lewat jalan biasa. Perjalanan ke Kebumen lewat jalan biasa yang sempit. Hanya 2 jalur saja dan jalur ini dilewati truk pasir. Belum lagi kendaraan bermotor di pedesaan. Karena melewati lereng gunung, jalan yang dilalui berliku-liku. Semakin mendekati rumah pak Sanyoto, jalan semakin sempit karena masuk pedesaan. Perjalanan ke rumah pak Sanyoto ditempuh selama kurang lebih 6 jam. Siang hari istirahat sambil menunggu yang lain datang. Mungkin karena lokasi pedesaan di lereng gunung, udara tidak terasa terlalu panas. Di sekitar rumah masih banyak pepohonan sehingga membuat suasana teduh. Angin menghembusi pepohonan yang tinggi. Suasana siang yang panas menjadi lebih sejuk.
Waktu menunjukkan pukul 14.00, makan siang sudah disediakan oleh keluarga pak Sanyoto. Menu yang disiapkan wader goreng, sayur asem, ayam gecok, lalapan timun dan es dawet. Rencana mau jalan lagi jam 15.00 namun karena yang lain belum datang jadi diundur jam 16.00. At this point shit started to go downhill. I was so eager to hit the road again. Perjalanan dilanjutkan ke kota Magelang. Jalan biasa yang dilalui dipenuhi dengan truk pasir yang bergerak lambat, apalagi saat tanjakan. Hari mulai gelap. Sampai di kota Magelang sekitar jam 19.00. Kegelisahan mulai muncul karena mendekati makan malam. Di Magelang tidak berhenti. Suasana malam kota Magelang tampak ramai, mungkin karena malam Minggu ya. Istirahat sejenak di POM di luar kota Magelang. Jalan menuju kota Ambarawa gelap, berkelok dan naik turun. Di kejauhan terlihat titik-titik cahaya rumah warga. Pukul 20.00 masuk kota Ambarawa. Udara di kota cukup dingin. Di batas kota Ambarawa, berhenti untuk makan malam, waktu menunjukkan pukul 21.00. Menu makan malam bebek goreng dan segelas teh hangat. Gerbang tol Bawen tidak jauh dari tempat makan. Masuk tol Bawen mulai kelelahan, walaupun baru saja makan. Sepanjang tol saya tidur, hanya terbangun kalau mobil berhenti. Jalan tol gelap, sedikit terang kalau mendekati gerbang tol. Masuk Jawa Timur sopir merasa mengantuk dan diganti dengan yang lain. Sopir pengganti hanya sanggup membawa mobil sampai Jombang. Di rest area Jombang agak lama untuk ngopi. Memang selama perjalanan saya tidur tapi perasaan ini sudah mual dijalan dan ingin segera sampai rumah. Some people started to call in. Ditambah ada sedikit kekhawatiran tentang masuk kota Surabaya. Waktu menunjukkan pukul 01.45, sampai kembali di titik temu. Barang-barang dikeluarkan dari mobil dan semua kembali ke rumah masing-masing. Saya antar pak Sutadi pulang dahulu baru kembali ke Surabaya.
Akhirnya
Tanggal 26 Juli 2020, hari Minggu pagi. Pagi yang dingin, sepinya perjalanan Sidoarjo - Surabaya. Waktu menunjukkan pukul 03.05 saat saya sampai di rumah. Langsung nyuci baju, karena sudah waktunya. Sambil sebentar-sebentar ditinggal tidur. At first it was exciting. Driving in a long distance. Semakin kesini semakin membosankan. It was sickening. I felt tired, bored, anxiety at the same time.-

















Tidak ada komentar:
Posting Komentar