Sudah di Penghujung Tahun
Tak terasa sekarang sudah akhir tahun. Tahun ini tinggal gajian 1 kali dan THR Natal. Setahun sudah hampir berlalu, umur sudah bertambah. Apakah ada hal lain yang bertambah juga? Harta? Kebijaksanaan? Kedewasaan? Kesehatan jiwa dan raga? Sesuai dengan judul entri, di tahun 2019 ada banyak pergantian dan perubahan. For the better or worse, I don't know but let's hope for the best. Tentunya dari sederet kejadian tahun ini ada sepenggal cerita yang bisa dibagikan dan ditulis di blog.
Cerita
Rencana awal tahun
Di awal tahun ini ada beberapa rencana yang ingin terjadi atau dilakukan. Tahun ini kepingin pindah kerja. Sebenarnya ini udah jadi keinginan sejak tahun lalu. Karena tahun lalu belum terjadi maka ingin supaya bisa kejadian tahun ini. Karena laptop lama sudah tua dan isinya mulai penuh, ada keinginan untuk beli PC. Budget di awal tahun udah ada, tinggal cari spek yang cocok dan pasang dirumah. Semenjak mas Diki pindah ke Sidoarjo akhir 2018, rumah sekarang saya sendiri yang urus. Ada rencana untuk beli tambahan peralatan buat urus rumah. Apalagi di depan rumah ada tanaman merambat yang harus rajin dipotong. Tahun ini mau ancang-ancang buat sekolah ke luar negeri. Lihat perjalanan karir dek Ian yang menarik jadi pengin juga sekolah di luar negeri, sekalian kerja di sana. Mungkin ada rencana lain yang saya tidak ingat.
Beli PS vita, laptop lama, laptop baru
Sejak lulus kuliah kepingin kalau udah kerja bisa punya PC. Tapi tapi tapi... Kondisi tidak memungkinkan. Space di rumah dan di kamar habis. Di rumah waktu itu tinggal saya dan dek Zaza. Dan dek Zaza ada rencana menikah tahun ini, jadi ada ruang lah setelah dek Zaza ikut suaminya. Seiring berjalan waktu ternyata anggota di rumah bertambah. Ada dik Bayu dan dik Tia. Tidak jadilah beli PC tapi setelah lihat-lihat handheld gaming, ku tertarik pada PS Vita. Handheld buatan Sony ini tahun ini adalah tahun terakhir produksi dan Sony tidak mengembangkan lagi handheld ini. Kenapa ga beli punya Nintendo aja? Handheld Nintendo memang banyak dan karena banyak itu jadi bingung mau beli yang mana. So, terbelilah PS Vita sebagai ganti beli PC. Selang beberapa bulan punya PS Vita, laptop lama rusak permanen. Terbelilah laptop baru. Ceritanya ada di entri lain.
Lewat tol trans-jawa
Mudik lebaran tahun ini lewat tol trans jawa. Yep, terimakasih pak Jokowi sudah buat tol yang beneran bebas hambatan. Emang sih harganya lebih mahal dibanding tol Surabaya - Gresik (Pantura). Lebaran tahun lalu udah lewat tapi masih fungsional, jadi masih gratis dan ada kendaraan roda dua yang lewat. Seru sih nyobain tol nya. Lebaran tahun ini perjalanan dimulai dari Pati ke Semarang. Ada acara lamaran adik sepupu. Setelah selesai, malam itu langsung perjalanan Semarang - Surabaya lewat tol trans jawa. Bingung sih, ngikutin Google Maps dibawa naik turun tol. Entah kenapa. Mungkin next bisa lewat tol terus dari Semarang sampai Surabaya. Ke Surabaya karena saya masih masuk kerja sampai H-1 lebaran. H-1 lebaran berangkat ke Solo dari Surabaya ya lewat tol trans jawa. Sampai rumah mbah Solo ga susah soalnya bapak masih ingat jalan-jalan di Solo. Karena tol relatif sepi jadi harus hati-hati kalau melaju dengan kecepatan tinggi.
Dek Zaza menikah, Di rumah tambah anggota
Menjelang istri mas Diki melahirkan, mas Diki dan istri pindah ke Sidoarjo. Itu sekitar pertengahan 2018. Di rumah sempet cuma berdua dengan dek Zaza. Selang beberapa bulan dik Bayu keterima di Ubaya. Daripada ngekos, ikut tinggal di rumah Surabaya aja. Hampir pertengahan tahun ketambahan dik Tia yang sekarang kerja di Surabaya. Karena jarak dari rumah ke kantornya dekat, jadi sekalian ikut tinggal di rumah. Anggota di rumah Surabaya jadi 4 orang lagi. Sempat kerepotan juga ngatur parkir kendaraan di car port. Ada 3 sepeda motor dan 1 mobil di car port yang sempit. Belum lagi kalau bapak mamah ke Surabaya bawa mobil. Di rumah berempat sampai bulan Agustus. Dek Zaza menikah di bulan Agustus. Setelah menikah langsung pindah serumah dengan suami yang masih di Surabaya aja. Sampai akhir tahun serumah bertiga. Mungkin kalau saya di rumah sendiri, saya ada space buat naruh PC. Tapi sudah punya laptop baru, jadi beli PC nanti saja.
Menjelang istri mas Diki melahirkan, mas Diki dan istri pindah ke Sidoarjo. Itu sekitar pertengahan 2018. Di rumah sempet cuma berdua dengan dek Zaza. Selang beberapa bulan dik Bayu keterima di Ubaya. Daripada ngekos, ikut tinggal di rumah Surabaya aja. Hampir pertengahan tahun ketambahan dik Tia yang sekarang kerja di Surabaya. Karena jarak dari rumah ke kantornya dekat, jadi sekalian ikut tinggal di rumah. Anggota di rumah Surabaya jadi 4 orang lagi. Sempat kerepotan juga ngatur parkir kendaraan di car port. Ada 3 sepeda motor dan 1 mobil di car port yang sempit. Belum lagi kalau bapak mamah ke Surabaya bawa mobil. Di rumah berempat sampai bulan Agustus. Dek Zaza menikah di bulan Agustus. Setelah menikah langsung pindah serumah dengan suami yang masih di Surabaya aja. Sampai akhir tahun serumah bertiga. Mungkin kalau saya di rumah sendiri, saya ada space buat naruh PC. Tapi sudah punya laptop baru, jadi beli PC nanti saja.
Ahli K3
Di awal tahun sudah diminta kantor Jakarta untuk jadi ahli K3 di kantor Surabaya. Alasan nya sih karena kebutuhan aja. Spesifiknya ga pernah tau. Sampai sekitar bulan Juli saya diamkan saja. Sampai ditelpon lagi. Mintanya sudah digertak, kalau ga ikut training di Surabaya akan diikutkan training di Jakarta. Daripada ke Jakarta lagi, yasudah ikut training di Surabaya. Training dilaksanakan akhir Agustus. Ya pokoknya training lah, dateng, dengerin presentasi, kerjakan tugas, tes, lulus, selesai. Ga ambil pusing soalnya yang bayar kantor. Dan agak males juga. Yep nambahin kerjaan kalau jadi ahli K3. Ada laporan rutin yang harus dibuat dan dikirim ke Kementrian. I didn't sign up for this. Sampai sekarang masih belum jadi surat penunjukan dari kementrian jadi belum full fledged. I have no say in this matter. Ngikut aja apa kata kantor. Daripada diminta resign kalau nolak. Soalnya pernah kejadian sama driver kantor Surabaya. Karena dinilai kurang perform, diminta training di Jakarta, tapi orangnya ga mau, langsung diminta buat surat resign. Emang sih di tahun ini ada rencana mau resign. Tapi belum tahu mau kemana setelah resign. Karena udah kerja dan pegang uang sendiri, jadi ngeri rasanya kalau ga berpenghasilan. Konsekuensi lainnya adalah sekarang ga bisa resign semau sendiri. I feel caught in the middle. Maksud hati pengin resign tapi di sisi lain ngeri juga kalau harus nganggur dulu. Another sacrifice. At least I've got a job that pays me.
Di awal tahun sudah diminta kantor Jakarta untuk jadi ahli K3 di kantor Surabaya. Alasan nya sih karena kebutuhan aja. Spesifiknya ga pernah tau. Sampai sekitar bulan Juli saya diamkan saja. Sampai ditelpon lagi. Mintanya sudah digertak, kalau ga ikut training di Surabaya akan diikutkan training di Jakarta. Daripada ke Jakarta lagi, yasudah ikut training di Surabaya. Training dilaksanakan akhir Agustus. Ya pokoknya training lah, dateng, dengerin presentasi, kerjakan tugas, tes, lulus, selesai. Ga ambil pusing soalnya yang bayar kantor. Dan agak males juga. Yep nambahin kerjaan kalau jadi ahli K3. Ada laporan rutin yang harus dibuat dan dikirim ke Kementrian. I didn't sign up for this. Sampai sekarang masih belum jadi surat penunjukan dari kementrian jadi belum full fledged. I have no say in this matter. Ngikut aja apa kata kantor. Daripada diminta resign kalau nolak. Soalnya pernah kejadian sama driver kantor Surabaya. Karena dinilai kurang perform, diminta training di Jakarta, tapi orangnya ga mau, langsung diminta buat surat resign. Emang sih di tahun ini ada rencana mau resign. Tapi belum tahu mau kemana setelah resign. Karena udah kerja dan pegang uang sendiri, jadi ngeri rasanya kalau ga berpenghasilan. Konsekuensi lainnya adalah sekarang ga bisa resign semau sendiri. I feel caught in the middle. Maksud hati pengin resign tapi di sisi lain ngeri juga kalau harus nganggur dulu. Another sacrifice. At least I've got a job that pays me.
It's neither all good or all bad but all of it is important.
Ngopeni Rumah
Sekarang saya jadi yang paling tua di rumah. Merawat rumah jadi tanggung jawab. Dulu waktu masih ada mas Diki, masih bisa share kerjaan rumah. Sebenarnya sejak masih ngontrak pun, sudah biasa merawat rumah. Cuma sekarang harus nanggung semua biaya-biaya rutin. The real adulthood life is marked by your responsibility to pay bills. Lots of bill. Tahun ini pertama kali bayar PBB. Harus lebih hati-hati buat mengatur pengeluaran pribadi. Biar rumahnya ga roboh. Sepotong kerjaan rumah bisa dibaca di entri lain. Selain pengeluaran, juga harus ngatur waktu buat ngerjain kerjaan rumah. Lebih gampang ngatur waktu masih kuliah dulu, karena masih banyak waktu luang. Sekarang weekend pun harus direncanakan agar ada waktu istirahat dan ngurus rumah. Ada kepuasan tersendiri kalau selesai ngerjain kerjaan rumah.
Sekarang saya jadi yang paling tua di rumah. Merawat rumah jadi tanggung jawab. Dulu waktu masih ada mas Diki, masih bisa share kerjaan rumah. Sebenarnya sejak masih ngontrak pun, sudah biasa merawat rumah. Cuma sekarang harus nanggung semua biaya-biaya rutin. The real adulthood life is marked by your responsibility to pay bills. Lots of bill. Tahun ini pertama kali bayar PBB. Harus lebih hati-hati buat mengatur pengeluaran pribadi. Biar rumahnya ga roboh. Sepotong kerjaan rumah bisa dibaca di entri lain. Selain pengeluaran, juga harus ngatur waktu buat ngerjain kerjaan rumah. Lebih gampang ngatur waktu masih kuliah dulu, karena masih banyak waktu luang. Sekarang weekend pun harus direncanakan agar ada waktu istirahat dan ngurus rumah. Ada kepuasan tersendiri kalau selesai ngerjain kerjaan rumah.
Konklusi tahun ini
So many changes and demons this year. But still I hold my ground. Even the ground itself is unstable and ready to collapse without warning. Hari-hari di tahun ini masih bisa diisi dengan senyuman. Tiap hari bisa bangun tuk melawan iblis-iblis yang sudah stand-by dan siap menyerbu. Dan bisa selamat sampai peraduan, tuk mensyukuri dan menyiapkan untuk hari esok. Tahun depan menyimpan banyak misteri. Harapan akan menyibak mereka satu per satu. Dan misteri terbesar yang akan terkuak adalah apakah saya tahun depan akan mati?
So many changes and demons this year. But still I hold my ground. Even the ground itself is unstable and ready to collapse without warning. Hari-hari di tahun ini masih bisa diisi dengan senyuman. Tiap hari bisa bangun tuk melawan iblis-iblis yang sudah stand-by dan siap menyerbu. Dan bisa selamat sampai peraduan, tuk mensyukuri dan menyiapkan untuk hari esok. Tahun depan menyimpan banyak misteri. Harapan akan menyibak mereka satu per satu. Dan misteri terbesar yang akan terkuak adalah apakah saya tahun depan akan mati?
SEKIAN
***////***////----\\\\***\\\\***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar